Sekarang Peyvitta tengah menuju ke arah pulang bersama dengan pacarnya. Saat tengah memperhatikan indahnya pemandangan, Peyvitta melihat sesuatu yang jauh lebih indah dari cahaya senja yang terpancar.
Pandangan Peyvitta menjadi fokus memperhatikan karya indah Tuhan. Laki-laki berparas tampan dengan kulit putih bersih dan juga hidung yang terukir mancung.
Saat Peyvitta lebih fokus memperhatikan pemandangan, lain hal dengan Leo yang sekali-kali memperhatikan perempuan yang berstatus sebagai pacarnya.
Semula Leo tahu kalau yang Peyvitta perhatikan adalah pemandangan sampai akhirnya Leo merasa yakin kalau yang sekarang tengah Peyvitta perhatikan saat lampu merah bukanlah pemandangan, melainkan orang.
"Dia cowok lo?" tanya Leo cukup datar, tapi mampu membuat Peyvitta terasadar dari lamunannya.
"Hah, yang mana?" Peyvitta merasa kaget saat mendapatkan pertanyaan seperti itu. "Cowok aku kan ada di sini, kenapa kamu tanya hal itu?"