Delvin dan Ilona kembali pulang ke rumahnya. Sesuai dengan permintaan Agung kala itu, yang ingin mereka pulang ke rumah. Tidak perduli dengan apa pun itu.
"Sayang, apa aku harus datang ke rumah kamu?" tanya Ilona, merasa sangat gugup.
Delvin tersenyum tipis. "Tentu. Jangan gugup begitu dong, Sayang. Rumah itu akan menerima kamu dengan pintu yang terbuka lebar, lagian sekarang kamu sudah menjadi istriku juga."
"Iya, Sayang." Ilona memaksakan dirinya untuk tersenyum lebar, sedangkan dirinya sangat gugup seperti ini.
Tidak bisa dipungkiri, kalau sekarang adalah hari yang sangat panjang dan membuatnya tersenyum bahagia. Bisa datang untuk menjenguk keadaan Nikita, ditambah lagi disuruh datang ke rumah besar milik Agung.
Sesampainya mereka di rumah tersebut, Delvin menggandeng tangan Ilona erat-erat. Ia melemparkan senyumnya, seraya berkata, "Ayo, istriku! Kita masuk ke dalam."