Seseorang mengendap-endap memasuki kamar kami dengan bayangan memegang sesuatu di tangannya, tapi aku tidak dapat memastikan siapa orang tersebut.
Tangan itu menggapai wajahku.
"Nona," panggil seorang wanita.
Saat aku membuka mata ternyata 5 pelayan yang sedang berdiri membangunkanku dengan lembut. Aku pun melenguh sebentar dan duduk menyapa mereka balik.
"Ada apa?" tanyaku.
Wajah mereka ketakutan.
"Ada seseorang yang masuk ke dalam kamar kami dan dia langsung meraba tubuh kami dan hampir saja dia...."
"Cukup! Aku paham situasi kalian," tukasku dengan cepat.
Karena salah satu dari mereka memiliki pakaian yang terpotong rapi bagian bawahnya. Aku pun membangunkan Magenta dan Teresa dan menerangkan apa yang terjadi.
"Dasar suami sialan! aku ingin dia mati lebih cepat dari yang aku harapkan!" gumam Teresa.
Magenta mengajak mereka untuk mengganti pakaian mereka yang rusak. Karena kejadian ini baru aku berpikir Syemil tidak akan pergi jauh dari kamar-kamar ini.