Chereads / Menjadi Pasangan Supermodel (Bahasa Indonesia) / Chapter 8 - Insiden tak Terduga

Chapter 8 - Insiden tak Terduga

Gedung di depannya lebih kecil dari IMG Models, tapi sebagai markas besar majalah Korea Selatan, Benecia memiliki kualitas yang bagus di mata internasional. Dalam empat hari terakhir, Jasmine telah menyentuh informasi industri fashion Korea Selatan serta lima sampai sepuluh tahun perkembangan industri dunia. Semakin dia mengerti, semakin bersemangat dan menjadi bergairah.

Dari sepuluh besar majalah di dunia, Korea Selatan menyumbang tiga. Dari lima puluh besar majalah tingkat pertama di dunia, Korea Selatan menyumbang enam. Dari seratus lima puluh majalah tingkat dua di dunia, Korea Selatan menyumbang sembilan!

Dari sepuluh peragaan busana terbaik dunia, Korea Selatan memiliki tempat tersendiri. Belum lagi beragam merek fashion Korea Selatan yang sedang menjadi tren.

Lingkaran mode Korea Selatan benar-benar memiliki kemampuan untuk bersaing dengan Eropa dan Amerika Serikat.

Benecia adalah salah satu dari enam majalah mode utama di Korea Selatan. Tahun lalu, Benecia baru saja menyalip masuk ke dalam jajaran majalah tingkat pertama di Korea, jadi tidak diragukan lagi majalah itu termuda dari majalah kelas satu lainnya. Benecia hanya didirikan selama 10 tahun, jadi mereka sering mengundang model muda dan yang akan datang untuk bekerja sama.

Di antara enam majalah pertama Korea Selatan, Benecia adalah tahap termudah untuk model muda ingin naik daun.

"Jasmine, kamu belum masuk ke dalam? Mari kita masuk?" ucap sang manager.

Seo Joon menarik Jasmine ke markas Benecia. Yang Seo Joon mungkin sudah merasa sepi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi dia masih sering datang ke markas besar Benecia. Dia sudah terbiasa dengan tata letak dan sedang memimpin Jasmine Kim ke lantai 15. Begitu pintu lift terbuka, hal pertama yang Jasmine lihat adalah tanda megah yang menunjukkan logo 'Benecia'.

Di Korea Selatan sendiri, majalah kelas satu dan kelas dua tidak dibedakan hanya dari penjualan mereka. Karena ada banyak celah dalam banyak aspek, seperti model yang diundang, merek fashion yang mensponsorinya dan posisi internasionalnya.

Staf dari Benecia memimpin Yang Seo Joon dan Jasmine menuju ruang pertemuan. Keduanya baru berjalan beberapa langkah melewati ruang kepala editor, lalu mendengar suara kepala editor Benecia mendesah, "Kemarin, Mong Gi menelpon untuk mengundang Albert Immanuel Choi, tapi Tuan Albert menolak. Sekarang aku tidak tahu siapa yang harus kita potret untuk sampul ulang tahun ke 10…"

"Aku baru saja mendengar bahwa Albert Immanuel Choi sibuk dengan fashion show-nya yang akan berlangsung pada kuartal pertama tahun depan, jadi dia tidak memiliki waktu." Sahut suara lainnya.

**

Berbelok arah dari ruang kepala editor, suara-suara percakapan itu perlahan tidak terdengar. Jasmine dan Seo Joon menunggu beberapa menit di ruang pertemuan yang sudah dipersiapkan. Kemudian muncul beberapa pria dengan pakain rapi yang terlihat berusia paruh baya, diikuti oleh perempuan dengan bergaya elegan.

Tatapan Jasmine menyapu tubuh perempuan itu. Setelah percakapan singkat yang dilakukan, Tuan Nam sebagai wakil editor Benecia mulai berbicara, "Aku sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Tuan Cha sebelumnya. Kami ingin mengundang empat model baru yang populer untuk pemotretan bertema. Sebenarnya, kami berhasil mengundang Daren Lee dan Hwang Hyunbin, yang telah berkarir cukup baik dalam satu setengah tahun terakhir ini."

Maksud dari wakil editor Nam adalah bahwa, secara objektif reputasi Jasmine buruk dan tidak dapat dibandingkan dengan dua model yang sedang naik ini.

Seo Joon secara alami bersiap untuk menjelaskan, dan dengan tenang berbicara, "Kami mengerti maksud wakil editor Nam. Saya juga mengagumi keberhasilan Daren Lee dan Hwang Hyunbin. Hal ini tidak mudah bagi mereka yang berasal dari perusahaan kecil. Tapi, saya pikir anda harus mengerti bahwa menyingkirkan kondisi dari semua itu, Jasmine Kim tidak lebih buruk dari keduanya untuk model perempuan."

Kata-kata yang diucapkan Seo Joon sangat sederhana, dalam pikirannya kalau modelnya jauh lebih kuat untuk menjadi model perempuan yang mendampingi mereka.

Seo Joon terdiam sebelum melanjutkan, "Konsep pengambilan gambar dengan empat model dalam satu set foto, saya pahami sebagai Benecia ingin meminjam ketenaran dari masing-masing model, untuk meningkatkan momentum. Sejauh yang saya tahu, banyak orang di kalangan fashion sekarang optimis tentang masa depan Daren Lee dan Hwang Hyunbin. Banyak orang ingin bekerja sama dengan mereka. Karena anda telah berhasil mengundang mereka, langkah yang 'momentum' ini sungguh menakjubkan."

Nada suara Seo Joon tenang tanpa sedikitpun rasa pengecut saat menyelesaikan analisisnya, menyebabkan wakil editor Nam merasa sedikit terkejut. Seorang pria paruh baya yang duduk di samping wakil editor Nam mengambil alih, "Tuan Yang, kamu harus mengakui bahwa dalam hal popularitas, Daren Lee dan Hwang Hyunbin jauh lebih tinggi. Bukannya kami tidak ingin membuatkan pihak anda tawaran, kami hanya perlu memikirkan kembali mengenai kontrak tersebut.."

Sebenarnya, Jasmine mengerti maksud pihak lain begitu juga wakil editor Benecia. Karena Benecia mengundang mereka ke kantor pusat majalah, jelas bahwa mereka ingin bekerja sama dengannya. Jadi, apa yang perlu dinegosiasikan disini?

Tentu saja, ini terkait erat dengan kontrak yang akan ditandatangani.

Seo Joon juga mengerti maksud pihak Benecia, dia dengan enggan menekan ketidakpuasannya dan berkata, "Reputasi Jasmine Kim adalah yang paling buruk daripada Daren Lee dan Hwang Hyunbin, tapi mereka tidak mendapat kesempatan untuk menjadi model sampul Agave Chloe atau muncul dalam Bellanca."

Beberapa tahun yang lalu, Jasmine menjadi model di sampul Agave Chloe yang berperingkat kedua dan muncul di halaman Bellanca, majalah tingkat pertama Korea Selatan.

Setelah mengendalikan emosinya, Seo Joon menghela napas dan melanjutkan, "Karena kita telah direkomendasikan oleh Tuan Kim Jong Ki, saya tidak berpikir kalian bisa meragukan kekuatan Jasmine Kim. Bisa dimengerti jika kalian hanya mempertimbangkan ketenaran. Tapi jika kalian menggabungkan semua ini, pendapatan Jasmine Kim yang seorang model perempuan seharusnya sama dengan Hwang Hyunbin dan Daren Lee …"

"40%"

Suara gadis itu terdengar jelas dan merdu di ruang pertemuan yang sunyi, menarik semua perhatian ke arahnya. Seo Joon menatap model mudanya dengan terkejut. Bibir Jasmine melengkung melihat setiap orang yang terkejut dan dia mengulangi perkataannya dengan tenang, "Aku rasa sudah cukup untuk hanya menerima 40%. Dari segi popularitas, aku jauh lebih buruk dari keduanya. Aku merasa terhormat memiliki kesempatan ini dan berterima kasih kepada kalian karena mau menerimaku. Jadi, aku tidak peduli dengan bayarannya."

Wakil editor Benecia tidak bisa menahan senyum senang saat mendengarkan perkataan Jasmine. Kemudian ekspresi Jasmine tiba-tiba berubah malu saat menambahkan, "Terkadang, aku pikir lebih beruntung menjadi bagian dari perusahaan kecil. Tidak banyak pesaing di dalamnya. Jadi aku bisa menerima lebih banyak sumber daya. Bagaimana jika mereka dari IMG Models? Keduanya mungkin … Tidak akan begitu cepat naik seperti sekarang?"

Jasmine dengan lembut tertawa dan terlihat sangat santai, seolah-olah dia benar-benar sedang mengutarakan isi pikirannya. Namun, aura tenang dan kuat yang datang darinya membuat orang lain merasa kedinginan. Secara khusus, wakil editor Nam yang sedang ditatap oleh Jasmine merasakan beberapa keringat yang jatuh di dahinya. Setelah menahannya, wakil editor Nam yang berusia lebih dari 45 tahun bergetar saat berpikir, 'Apakah ini sebuah ilusi?' aura seperti itu, dia hanya mengalaminya dari beberapa orang, dan orang-orang tersebut masuk dalam peringkat supermodel teratas dunia.

Jika wakil editor Nam sedang terfokus dengan aura yang dipancarkan Jasmine, perempuan yang duduk di seberang memperhatikan isi perkataannya. Ong Ahnjong, pemimpin redaksi Benecia, melihat Jasmine Kim dan tertawa pelan saat berpikir, 'Apakah anak didik IMG Models sedang menekan mereka?'

'Menekan Nam dan langsung memukul dengan tepat, sungguh baik!' ucapnya dalam hati.

Ong Ahnjong tidak memikirkannya lagi saat dia mengetuk-ngetuk jarinya ke meja dan berujar, "Jumlah 40% tidak penting. Kontrak Jasmine Kim akan sama dengan Daren Lee."

Pernyataan tersebut menarik perhatian orang yang berada di ruang pertemuan dan seorang editor dengan terburu-buru berkata, "Kepala Ong, keputusan anda …"

"Aku sudah bilang, tidak akan ada perubahan dalam kontrak. Apakah kamu mengerti?" ucap Ong Ahnjong.

Sebagai pemimpin redaksi majalah tingkat pertama, Ong Ahnjong terkenal di industri ini selama bertahun-tahun. Dia melirik dingin ke editornya sendiri, yang hanya menginginkan keuntungan. Dia tertawa sinis, menyebabkan mereka menundukkan kepala.

Setelah melihat bahwa editornya yang jarang bisa diandalkan telah mengakui kesalahan mereka. Ong Ahnjong menatap Jasmine Kim, namun dia terkejut melihat ekspresi model itu yang masih terlihat sama.

'Dia tidak terkejut sama sekali?' batinnya kagum.

Jasmine sekali lagi mendapat nilai tambahan di hati Ong Ahnjong. Queen of Benecia, Ong Ahnjong tersenyum, lalu berkata, "Jasmine, aku hanya menghargai penampilan dan kekuatan. Aku pikir kamu pantas mendapatkan kontrak ini dan memiliki standar yang cukup tinggi untuk bisa mendapatkan kontrak. Aku berharap, kamu memiliki kekuatan yang akan mengejutkanku."

Ong Ahnjong berbicara lembut, tapi pandangannya terpaku pada sosok elegan Jasmine.

Orang lain biasanya merasakan ketakutan saat menatap 'Queen of Benecia', tapi Jasmine hanya tersenyum dan membalas, "Aku ingin memenuhi harapan anda. Jadi, jangan salahkan aku jika berhasil."

**

Penandatanganan kontrak selesai dalam suasana canggung dan sunyi.

Ketika Jasmine dan Yang Seo Joon hendak meninggalkan markas Benecia, Ong Ahnjong memberi Jasmine sebuah kartu nama tanpa berbicara, lalu berbalik dan pergi.

Sebagai pemimpin redaksi majalah tingkat pertama Korea Selatan, dia memiliki kekuatan karakternya sendiri. Dia menghargai Jasmine, tapi dia tidak akan berbuat banyak jika gadis itu tidak membuat sebuah keunikan. Setiap tahun, ada banyak model baru muncul tanpa henti dan memiliki aura tersendiri. Namun, hanya sedikit dari mereka yang berhasil berdiri di atas dan masuk ke peringkat supermodel.

Seo Joon dan Jasmine keluar dari markas besar Benecia dan tiba-tiba berbicara secara emosional ketika di lift, "Aku tidak pernah menduga Queen Ong memiliki inisiatif berbicara untukmu. Sebelumnya, aku berharap kita akan membahas hal-hal menyangkut kontrak. Sebenarnya aku pikir kita mendapat akan mendapat 20%, tapi kita benar-benar berakhir mendapatkan kontrak yang sama dengan Daren Lee!"

Jasmine tersenyum dan membalas, "Nona Ong sangat berani. Dia bisa menjadi panutanku."

"Benar. Dia memberi kamu kontrak yang sama dengan Daren Lee, yang menunjukkan bahwa posisi kamu sebagai model perempuan sama saat syuting pemotretan nanti. Setelah edisi ini terbit, orang-orang akan melihat foto-foto itu dan mengatakan bahwa, 'Benecia telah secara resmi mengakui Jasmine Kim sebagai model perempuan yang memiliki status sama dengan Daren Lee dan Hwang Hyunbin yang seorang model pria.' Ini bagus hahaha!"

"Hehehe" Jasmine merasa terhibur dengan perkataan sang manager, dan tanpa sadar tertawa.

Seo Joon yang malu langsung berseru, "Ya! Jangan tertawa. Kamu tidak mengerti mengenai hal yang dibicarakan oleh wakil editor Nam. Pria tua itu ingin membuat kamu lebih rendah dari Daren Lee. Di permukaan, kita berbicara mengenai masalah pembayaran, namun sebenarnya kita sedang membicarakan status kamu dalam pemotretan minggu depan."

"Baik, aku mengerti." Jasmine mengangguk lagi, "Ya ya."

Yang Seo Joon sekali lagi berkata secara emosional, "Queen Ong benar-benar hebat!"

**

Mobil van berwarna putih itu melaju dengan santai melewati lalu lintas kota dan memasuki suasana matahari terbenam yang hangat dan indah.

Beberapa hari kemudian, Yang Seo Joon datang ke studio Benecia bersama dengan Jasmine. Mereka baru saja keluar dari lift, saat dengan tidak sengaja melihat sosok yang tidak asing.

Kedua belah pihak saling mengunci pandangan. Mata Seo Joon terkejut, sementara Jasmine Kim hanya tersenyum sedikit sambil menatap orang itu.

Dan Cia Lee takjub saat berseru dengan nada tidak percaya, "Wow … Apakah ini benar-benar Jasmine Kim?"