Mengembuskan napasnya panjang, Tama memandang wajah Marta yang tengah duduk di sampingnya sambil memandang ke arah depan.
"Bagaimana dengan keadaan rumah? Aku tidak pernah pulang, masih belum sempat karena pekerjaanku sangat banyak! Ayah dan Ibu baik-baik saja, kan? Bagaimana dengan keadaan Kakakmu Zhair? Aku lama tak menyapanya," tanya Tama, berjibun.
Marta yang mendengar itu langsung memandang wajah Kakak pertamanya dengan ekspresi wajah datar dan dingin.
Sementara Tama yang melihat itu, langsung mengerutkan keningnya dalam, tak mengerti dengan apa yang tengah di pikirkan oleh Adiknya saat ini.
"Kenapa kamu memandangku dengan tatapan seperti itu?" tanya Tama, memandang wajah Marta dengan tatapan lekat dan tajam.
Namun Marta yang mendengar pertanyaan itu hanya memutar bola matanya malas dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak ingin memandang wajah Kakaknya yang memandangnya dengan tatapan lekat.