Brak ....
Sesampainya di kediaman Marta kedua penumpang itu langsung turun dari mobilnya dan berjalan mendekati sebuah gerbang rumah yang cukup tinggi.
Alan merasa begitu gugup saat mereka berdua sudah menekan sebuah bel yang ada di pagar.
Sementara Marta yang melihat itu hanya mengulas senyuman masam dan memandang wajah lelaki itu dengan tatapan lembut.
"Kamu baik-baik saja? Kenapa begitu tegang? Sebentar lagi kita akan masuk, jika kamu memang takut, genggam saja tanganku ,"ucap Marta, menjulurkan tangannya ke arah Alan.
Namun lelaki itu tidak menggapainya dan hanya membiarkannya bergelantungan di udara begitu saja.
Marta mengembuskan napasnya kasar dan memandang seorang wanita yang keluar dari dalam rumah untuk membukakan gerbang untuk mereka berdua. Ia tidak lain dan tidak bukan adalah sosok Ibunya.
"Oh, menantu Mama ada di sini. Apakah kalian datang untuk makan bersama dengan kami?" tanya Eva, memandang ke arah kedua orang itu dengan senyuman lembut.