Chapter 208 - Miris

Marta mengembuskan napasnya kasar beberapa kali ia tampak begitu sedih di dalam kamarnya, setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Alan dan juga Ayahnya di bawah sana, Marta tiba-tiba tidak berani keluar dari kamar dan menemui Alan.

Entah mengapa tapi hatinya cukup goyah dengan perasaan yang tidak diketahui apa namanya.

Ia mendadak menjadi sangat gelisah ketika bertemu dengan Alan mungkin ini akan menjadi waktu mereka berdua untuk memiliki hubungan yang canggung dan entah bagaimana pada akhirnya nanti.

Terlebih lagi Alan sepertinya benar-benar membawa kekasih barunya menemui sang Ayah, menjelaskan bagaimana hubungan mereka berdua dan sepertinya Alan juga ingin mempertahankan kekasih barunya di depan Ayahnya.

Tok ... tok ....

Pintu diketuk dari luar tanpa adanya panggilan dari luar sana. Pintu kamar Marta hanya diketuk beberapa kali oleh seseorang di luar sana.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS