Huf ....
Mina mengembuskan napasnya kasar beberapa kali dan memandang wajah Zhair dan juga Marta yang tengah duduk di hadapannya dengan tatapan setengah sedih setengah bersalah.
Kedua Adik Tama itu sekarang sedang berada di hadapan Mina dengan harapan jika wanita itu bisa membantunya dalam menyelesaikan masalah mereka.
Hah ....
Mina kembali mengembuskan napasnya kasar beberapa kali padahal kedua orang itu masih belum mengatakan apapun kepada dirinya.
"Kenapa Kakak terus menghela napas seperti itu? Apakah masalah kami berdua terlalu berat untuk diselesaikan?" tanya Marta, memandang wajah Mina yang tampak tertekan.
Mina yang mendengar itu langsung mengulas senyuman miring dan memandang wajah Marta dengan tatapan menyepelekan.
"Apakah kamu pikir masalahmu itu mudah untuk diselesaikan?" tanya Mina, balik.
Marta yang mendengar itu hanya terkekeh geli beberapa saat sebelum akhirnya ia diam dengan mengatakan kedua bibirnya rapat-rapat.