"Kamu tidak menyukaiku? Lalu kenapa kamu memelukku tadi?" Marta mulai kembali berkaca-kaca.
"Karena kamu terlihat sangat kasihan dan aku paling tidak suka dengan ini–"
Alan mengusap air mata Marta dan menunjukkannya pada gadis itu. "Aku tidak senang kamu menangis. Kamu paham?"
*****
Marta yang mendengar itu langsung memandang wajah Alan dengan tatapan sakit. Bahkan air matanya langsung mengalir deras dan membuat Alan terdiam seribu bahasa.
"Lebih baik aku pergi." Alan berbalik dan berjalan mendekat ke arah pintu.
Namun secepat kilat Mart memeluk lelaki itu dari belakang dan membuat Alan menghentikan langkahnya dan menatap kedua tangan Marta yang sedang memeluk pinggangnya dengan erat.
"Jangan pergi! Kamu tidak boleh pergi. Tetap di sini kataku!" jerit Marta, memeluk Alan sangat erat.
Namun lelaki itu masih tetap berhasil melepaskannya dan membuat Marta terduduk lemas di atas lantai.
"Kalau kamu pergi–"