"Hei, kenapa kamu ucapkan hal itu, Min? Masakan Bu Hani tidak seasin itu! Lalu kenapa kamu bisa mengejeknya seperti itu? Seperti memiliki dendam saja!" celetuk Tama, berniat bergurau.
Namun itu malah membuat Mina mengerutkan keningnya dalam seakan-akan tidak senang dengan perkataan sang suami.
"Waduh, mati aku!" celetuk Tama, dalam hati ketika ia melihat wajah kesal Mina semakin parah
"Apa yang kamu katakan barusan?" tanya Mina, dengan nada sarkasme.
Tama yang mendengar hal itu langsung menggelengkan kepalanya kuat dan mengulas senyuman masam.
"Tidak, aku tidak berbicara apa-apa jika kamu mendengar sesuatu dari mulutku ini! Anggap saja sebagai angin lalu, oke?!" seru Tama, dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya membentuk sebuah huruf "O" yang kemudian di tunjukkan ke arah Mina .
Mina yang melihat itu hanya mendenguskan napasnya kasar dan kembali menatap ke arah luar jendela seraya ia tidak memedulikan Tama kembali.