"Sebaiknya kalian pergi ke rumah sakit segera dan memeriksakan bagaimana keadaan kakimu. Setelah itu, jika kamu memang membutuhkan cuti untuk mempersiapkan diri untuk pemulihan, kamu bisa menghubungi saya! Saya akan bertanggung jawab dengan izin sakitmu nanti," ucap Dosen perempuan itu, menepuk-nepuk pundak Marta bermaksud untuk menenangkannya.
Namun Marta yang terlihat terpukul hanya menepis tangannya pelan dan berjalan pergi begitu saja tanpa pamit.
"Wah ... lalu bagaimana nasib negara kita nanti?"
"Ini semua salah Rescha!"
"Dasar jalang tak tahu diri ... cik!"
"Mari saja kau!!"
*****
Dap ... dap ... dap ....
Marta berjalan cepat dengan kaki pincangnya menuju ke arah Zhair yang sudah menunggunya dari tadi.
Zhair melihat semua kejadian itu dari jauh dan ia cukup marah melihat kaki Adiknya yang berharga terluka cukup parah, bahkan dengan darah sebanyak ini.