Paginya ....
Tama memutuskan untuk pulang setelah semalaman mencari Mina yang tak kunjung pulang.
Bahkan wanita itu tidak membawa ponselnya, sebab itulah Tama semakin mencemaskannya dan tak serentan untuk menunggu di rumah.
Dengan langkah gontai, Tama masuk ke dalam kamar Mina dan memeluk sebuah guling besar yang tiba-tiba bisa bergerak ketika ia menindihnya dengan sebelah kakinya.
Tama yang melihat itu langsung menyibak selimutnya dan menatap wajah Mina yang tengah tertidur pulas dengan wajah polos dan tak bersalah.
Melihat itu, Tama langsung memeluk Mina erat-erat hingga membuat Mina bangun dari tidur dan menatap Tama yang menangis sambil memeluk dirinya erat-erat.
"Apa yang sedang kamu lakukan, Tam!" celetuk Mina, menatap Tama yang menangis sesenggukan dengan menenggelamkan wajahnya di dalam dada Mina.
"Kapan kamu pulang?" tanya Tama, menatap wajah sang istri yang terlihat polos dan seperti tidak memiliki masalah.