Chapter 108 - Si Wasit

"Kenapa kamu masuk?" tanya Melly, bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Mina dan Tama dengan tatapan tidak ramah.

"Menjenguk keponakanku," jawab Mina, dengan nada riang gembira.

"Aku tahu!"

"Lalu mengapa, Kakak Ipar bertanya?" celetuk Mina, mendadak menjadi datar dan kehilangan senyumannya.

"Karena aku tidak senang dengan kehadiranmu!" seru Melly, dengan suara yang terdengar lantang dan terkesan membentak.

Tama dan Nara yang melihat itu langsung membulatkan matanya. Belum lagi wajah Mina yang ikutan ketus membuat suasana menjadi cukup menyeramkan.

"Nana," panggil Mina, mencelingukkan kepalanya dan menatap Nana yang sedih melihat pemandangan itu.

"Ya, Kak?" sahut Nana, mengangkat kepalanya dan menatap wajah Mina yang tak terlihat menyeramkan.

"Apakah aku tidak boleh menjengukmu?" tanya Mina, menatap lekat pada wanita berusia 20 tahun dengan senyuman cantik itu.

Nana melirik ke arah Melly yang menatapnya tajam, dan membuat kepalanya menunduk dalam.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS