Chapter 103 - Tawaran

"Minumlah. Jangan terlalu marah. Yang memintanya untuk berkata jujur adalah kita sendiri. Karena itu kita harus selalu siap mendengarkan kisah pahit yang ia ceritakan dengan jujur!" ucap Zhair, menyodorkan segelas air.

"Lalu aku ingin kamu meminta maaf kepadanya. Ia memang melukai perasaan kita, tapi karena 'alasan itu' kamu juga tidak bisa membenarkan sikap kasarmu barusan. Kamu mengerti?"

"Aku akan coba mengerti, walaupun sebenarnya tidak mengerti. Kamu puas?"

Zhair menatap kedua mata Marta dalam. Ada rasa kecewa yang begitu dalam di sana.

"Maafkan aku," ucap Zhair, duduk di sebelah Marta dan menatap Adiknya yang tampak sedih.

"Amanda, wanita sialan itu ... sudah aku duga jika ia adalah biang keroknya. Berani sekali! Aku akan memberikannya perhitungan," ucap Marta, menggenggam kedua tangannya erat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS