Chapter 95 - Fakta

"Sudah kamu buang jasadnya?" seru seorang wanita, tertawa jahat.

Lelaki yang duduk di kursi kemudi itu hanya tersenyum dingin dan meninggalkan tempat bersama sang wanita.

"Semoga tidak ada seorang pun yang menemukannya! Toh ... hanya seorang antek, bagaimana mungkin nyawanya penting bagi orang-orang tinggi itu."

Tama menatap dalam ke arah manik mata Mina yang sangat serius menatap layar lebar yang ada di depan sana.

Bahkan sesekali ia lupa berkedip dan membuat Tama harus mengingatkannya. Padahal bagi Tama, film itu tak lebih dari film aksi yang memiliki cerita klise.

Namun sepertinya Mina sangat menyukainya hingga tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari layar tersebut.

"Begitu keluar, aku pasti tidak akan melihat bola matamu di tempat. Mereka pasti sudah melarikan diri karena kamu terus menyiksanya dengan jarang berkedip seperti itu," ucap Tama, menyentuh ujung bulu mata Mina agar ia berkedip sesekali.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS