"Jangan terlalu lama di luar. Udaranya sangat dingin," ucap Tama, menatap Mina yang hendak membuka pintu.
"Aku tahu, tidak perlu cemas. Aku hanya keluar sebentar!" ucap Mina, mengangguk pelan sambil tersenyum manis.
"Baiklah ...."
*****
Klek ....
Mina berjalan keluar dari dalam rumah dan menemui Ian yang berdiri di dekat pintu utama rumah keluarga Mertuanya.
"Ian," panggil Mina, membuat lelaki jangkung berkulit sawo matang itu menoleh dan menatapnya dengan sopan.
"Ya, Bu? Ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?" tanya Ian, belas mendekati Mina dalam beberapa langkah.
"Aku ingin kamu meletakkan ponsel ini di dalam Lab. Tolong hidupkan kembali dan lacak siapa yang menyadapnya."
Ian menerima ponsel rusak yang di berikan oleh Mina kepadanya.
Ia menatapnya dalam diam sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya pelan.