"Apa?"
"Kamu, apakah masih memiliki perasaan dengan Mina? Jangan berbohong, karena kamu tidak pandai melakukannya di depanku. Jujurlah, apakah kamu masih menyukainya? Menyukai Kakak Iparmu?!"
Marta menatap dalam ke dua manik mata gelap yang serupa dengan miliknya itu.
Kedua adik-kakak itu tidak ada yang bergeming. Mereka berdua hanya diam dengan saling menatap dalam suasana menegangkan.
"Kamu tidak menjawabku?" seru Marta, kembali setelah beberapa saat sengaja membiarkan Kakak lelakinya berpikir keras.
Zhair masih diam. Ia malah menundukkan kepalanya saat Marta kembali bertanya dengannya seperti itu.
Marta mengangguk paham dan bangkit dari kursinya sambil menatap wajah Zhair yang terus terdiam.
"Mungkin rasa sukamu hampir sama dengan rasa benciku. Tidak bisa di jelaskan dan membuat kita tidak mengerti, sebenarnya ini memang benci atau hanya sekedar rasa iri semata," jelas Marta, menatap wajah Zhair yang diam saat memandangnya.
"Kamu marah?"