"Jangan ceraikan aku, ya?"
Tama kembali membenamkan kepalanya ke dalam pundak Mina. Memeluk wanitanya dengan lebih erat dan tak menghiraukan jika mereka sedang di perhatikan oleh orang-orang yang sedang berlalu-lalang.
Mina mengembuskan napas lelah dan menatap wajah Tama yang berusaha bertahan untuk memeluknya. Padahal Mina sudah ingin melepaskan pelukan suaminya tersebut.
"Jika kamu tidak mau melepaskannya, aku akan menendang adikmu sampai lepas!" pekik Mina, mengancam dengan sangat sadis.
Tama langsung melepaskan pelukannya dan menutupi miliknya dengan keresek berisikan kotak makanan miliknya tersebut.
"Ampun, Nyonya ...," cicit Tama, mendudukkan kepalanya dan menatap Mina dengan pandangan takut.
Mina mengembuskan napas kasar dan berjalan meninggalkan lelaki itu. Ia berjalan mendekati sebuah taman besar yang di lapisi dinding kaca sebagai batas antara luar dan dalam.