Brak!!
Nara membanting pintu dengan keras. Ia membuat orang yang ada di sekitar ruangan mereka langsung menoleh dan menatapnya dengan ekspresi terkejut.
Sama halnya dengan Tama, ia yang hendak menghampiri Mina di dalam kamar, tiba-tiba harus di kagetkan dengan penampakan Nara yang penuh emosi keluar dari dalam kamar Istrinya.
Tama menghampiri Nara dan menatap Kakak Iparnya dengan tatapan lurus.
"Ada apa?" tanya Tama, berusaha mencari informasi tentang kejadian di antara kedua adik dan kakak ini.
"Tanyakan saja pada istrimu. Huff ... hibur saja dirinya. Mungkin sebentar lagi ia 'berhalangan' jadi emosinya sedikit tidak stabil. Tapi aku malah membentaknya," keluh Nara, mengembuskan napasnya kasar dan menatap ke arah Mina yang keluar dari dalam kamarnya dengan mendorong tiang infusnya.
Nara menoleh sejenak dan buang muka dari wanita itu.