"Jika lelaki itu tidak bisa menerimamu yang apa adanya dan tidak mau mengerti alasannya, bukankah ia bukan yang terbaik?"
Plak ....
Marta terdiam kaku saat melihat wajah Mina tiba-tiba di tampar oleh seseorang, saat gadis itu tengah berusaha menenangkan dirinya.
Mina yang sempat fokus kepada Marta, detik itu langsung di tampar sampai tersungkur ke samping dengan merasakan sudut bibirnya yang berdarah.
"Apa yang kamu lakukan!" marah Marta, tiba-tiba membentak seorang gadis.
Tentu saja gadis itu bukanlah Mina. Melainkan orang lain yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Mina tanpa permisi dan langsung menghakimi si pemilik kamar dengan seenak jidatnya.
"Kenapa kamu menamparnya!" lantang Marta, benar-benar marah.
Suara Marta yang serak dan kasar terdengar sangat jelas di telinga Mina atau gadis yang sedang berbicara dengannya.
Menembuskan napas panjang. Mina berusaha menahan sakit kepala yang tiba-tiba menyerangnya dan membuat dirinya sedikit lemah pada situasi tersebut.