"Karena yang namanya cinta, pasti membutuhkan banyak pengorbanan. Sementara diriku tidak memiliki apa pun yang bisa dikorbankan untuk menyayanginya. Sementara dirinya, terlalu banyak hal yang bisa ia korbankan untuk menyayangiku. Karena itulah Kak, aku menjadi takut dan sedih. Bagaimana jika suatu saat gadis itu kehilangan banyak hal hanya karena mencintai diriku?"
Marta yang mendengar itu hanya terdiam dan memandang punggung Alan dengan tatapan terkejut.
Ya wanita itu hanya diam memandang sosok punggung calon Suaminya dalam diam, ada sorot mata sedih dan juga bahagia di sana sementara di sisi lain Mina yang melihat itu hanya bisa memandangnya dengan tatapan lekat.
Tidak ada yang bisa disampaikan oleh Mina kepada Alan begitu pula dengan Marta, ia hanya diam dan membiarkan Marta yang mengambil semua keputusan di dalam hubungan mereka saat ini.