Chapter 109 - Absurd

"Aku berangkat," ucap Mina, melambaikan tangannya ke arah Tama yang baru saja keluar mobil dan hendak mengajaknya pergi bersama.

Tama yang melihat itu langsung menatap Mina dengan kepala menggeleng-geleng pelan dan menyusul langkah sang Istri.

Hari ini mereka berdua mulai bekerja. Karena surat izin dokter mereka sudah tidak berlaku dan lukanya sudah hampir sembuh, keduanya pun memutuskan untuk kembali bekerja dari pada menganggur di rumah dan membuat pekerjaan di kantor semakin menumpuk.

"Pagi, Pak!" ucap Sari, memandang bosnya yang tengah menunggu lift yang sama dengan dirinya.

Tama menoleh dan mengangguk pelan tanpa mengajaknya berbicara. Ia tahu jika Sari masih berkabung setelah kematian Ibunya setelah operasi beberapa hari yang lalu, bahkan ia tidak bisa hadir ke acara pemakamannya berlangsung karena tidak boleh banyak beraktivitas oleh sang dokter.

"Oh ... kalian juga sedang menunggu lift?" tanya Johan, menatap kedua rekan kerjanya dengan senyuman cerah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS