"Selamat malam, gadis kecil."
Azran menyapa dengan hangat. Namun sayangnya Nana hanya menundukkan kepalanya dan makan dengan tenang tanpa menghiraukannya.
Azran pun mendekat dan menatap Nana yang setia menundukkan kepalanya dalam.
"Nana takut dengan Kakek juga?"
Azran mengintip dari bawah, menatap wajah Nana yang takut melihat wajahnya dan lebih memilih untuk memejamkan matanya.
Sementara Azran yang melihat itu hanya mengulas senyuman masam dan menatap wajah Nana dalam diam.
"Baiklah, Kakek tidak akan memaksa. Asal kamu bisa makan dengan benar," ucap Azran, menatap ubun-ubun Nana yang tampak mungil dengan bentuk yang sempurna.
"Oma membawa makanan itu untukmu, tapi sepertinya kamu tidak bisa makan bersama kami. Jadi Kakek akan pergi dan kamu bisa memakan ini, ya?"
Nana hanya mengangguk pelan dan menghabiskan sepotong roti isi selai strawberry kesukaannya sambil mengintip Azran yang mulai membuka kembali rantang nasi itu dan menatanya di atas meja dengan rapi.