Raven membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang tersedia di kamar itu. Acara minum Wine bersama Bisma baru saja selesai, dan akhirannya memang cukup buruk. Bisma tampaknya tersinggung dengan ucapan Raven tentang ketidakpercayaannya, dan Bisma hanya mengatakan ia paham lalu mengatakan mendadak dirinya ingin minum sendiri.
Setelah berpamitan dengan sopan Raven pun keluar dari ruang kerja Bisma yang letaknya di lantai dua dan kembali ke kamarnya.
Sudah satu jam berlalu, namun Raven masih tetap tidak bisa tidur meski berulang kali mengubah arah tidurnya untuk mencari posisi yang nyaman. Di saat ia mendudukkan dirinya, telinganya yang sudah terlatih peka itu mendengar suara langkah kaki.
' Padahal sudah hampir tengah malam, biasanya pengawal jarang berlalu lalang ke sana kemari. Jadi, itu siapa?' pikir Raven dengan sikap siaga.
Selama seminggu di sini, Raven sudah sangat menghafal pola aktivitas orang-orang di villa itu siang ataupun malam.
