Zidan baru saja masuk ke dalam ruangan Vivi. Ia melihat gadis itu tengah menatap ke luar jendela.
"Vi, kamu marah?" tanya Zidan setelah ia duduk di salah satu sofa. Vivi tidak menjawab. Ia pun juga enggan menatap Zidan. Vivi masih kesal dan marah karena Zidan merekrut sekretaris baru tanpa diskusi dulu dengannya. Apalagi sekretaris yang di bawa Zidan itu berpenampilan seksi seperti wanita penghibur. Vivi tidak habis pikir Zidan menyetujui gadis itu untuk bekerja di perusahaan mereka.
"Aku juga nggak tahu kalau penampilan dia seperti itu Vi"
"Awalnya dia datang dengan pakaian yang sopan" jelas Zidan. Tapi Vivi malah memalingkan wajahnya ke arah lain dan tidak menggubris penjelasan Zidan.
Zidan yang sudah kehabisan kata-kata, bingung harus menjelaskan apalagi pada Vivi. Ia menghembuskan nafas panjangnya. Melirik sekilas pada Vivi yang masih tetap memunggunginya.