Usai menyatukan raga bersama Sherin, Edzhar memberikan ciuman untuk mengakhiri permainan mereka. Semakin hari dia merasa istrinya semakin mahir untuk menyenangkannya di atas ranjang.
"Terima kasih, sayang. Aku sangat mencintaimu."
"Aku juga," lirih Sherin. Dia masih menyesuaikan deguban jantung dan deru napas yang belum kembali normal.
Ed menggendong istrinya ke kamar mandi. Sesampai di rumah mereka memang langsung memuaskan hasrat tanpa melihat jika jam di dinding masih menunjukkan angka enam. Ed mengisi bathtub dengan air hangat. Mencampur cairan tersebut dengan sabun. Selain puisi, ternyata Samanta juga membaca artikel yang lain. Dia memberitahu Edzhar jika menggosok punggung akan menenangkan pasangan. Ed ingin melakukan itu sekarang.
"Hari ini kamu sangat berbeda," ucap Sherin sembari menikmati gosokan tangan suami di punggungnya.
