Larry mendekati Yeshi. Dia berusaha menenangkan wanita itu. Larry masih percaya jika Yeshi berkata benar. "Yesh, aku tahu kalau kamu memiliki masalah, tapi menginap di sini bukan jalan keluar. Orangtua kamu bisa berpikir jelek tentang kita. Aku juga nggak mau kalau Samanta salah paham. Sekarang aku antar pulang saja."
"Aku nggak mau, Larry. Aku mau di sini saja."
"Huft!" Larry mengembuskan napas. "Baiklah. Kamu boleh menginap di sini tapi harus meminta izin dulu dari orangtua. Aku nggak mau mereka salah paham."
Dalam hati Yeshi menyorakkan kemenangan. Usahanya berhasil. Malam ini dia akan menggoda Larry dan memberikan tubuh kepada pria idamannya. Yeshi menghubungi Marta dan memberikan ponselnya kepada Larry. Inilah yang dinamakan senjata makan tuan. Marta selalu mengatakan jika adik iparnya perempuan murahan tetapi dia menyetujui tindakan Yeshi yang akan merayu calon suami orang lain.