Chereads / Janda High Quality / Chapter 6 - Bab 6

Chapter 6 - Bab 6

Di dalam mobil menuju salah satu hotel di pusat kota, Setelah percakapan tadi, Ivan maupun Lessya sama sama diam, diam dalam pikiran nya masing masing, Mobil sedan mewah yang menembus jalanan akhirnya berhenti tepat di lobby Hotel, Sopir langsung membukakan Pintu mobil untuk Lessya, begitu Juga Ivan yang berjalan cepat untuk menemani Lessya masuk ke dalam hotel.

"Jadi lah pasangan saya hari ini Van, saya mohon. Ferdi ada di dalam." ucap Lessya dengan menghentikan langkah kaki nya dan berdiri  menghadap ke Ivan

"Kamu yakin?" tanya Ivan dengan menatap wajah Lessya yang cantik

"Sangat yakin Van!" jawab Lessya yakin, Lessya harus yakin dengan keputusan yang diambilnya.

"Ada banyak wartawan!" ucap Ivan lagi,

"Saya tidak peduli, tolong bantu saya, Van!" pinta Lessya

"Baik lah'' jawab Ivan dengan tersenyum, ada rasa bahagia dan kecewa yang bersamaan, bahagia karna dia bisa menjadi pasangan wanita cantik yang berada di depan nya, dan kecewa karna ini hanya ke pura puraan saja.

Ivan dan Lessya mulai berjalan lagi, lengan Ivan di pegang erat oleh Lessya, sungguh ini membuat Ivan bahagia dan bangga.

Ivan melakukan registrasi dan banyak nya wartawan membuat Lessya risih. Kedatangan Boss salah satu pemilik TV menjadi sorotan banyak nya tamu yang sudah datang terlebih dahulu, mata mereka begitu memperhatikan setiap langkah Lessya, Lessya juga berkali kali tersenyum, membalas senyuman dan sapaan dari beberapa orang tamu yang mengenal nya, siapa lagi bila bukan para klien nya juga, tapi saat ini Lessya begitu malas untuk berbasa basi.

"Dari TV kita siapa yang datang, Van?" tanya Lessya ketika Registrasi sudah selesai, Ivan dan Lessya di antar oleh greeter yang membantu menunjukan tempat duduk VVIP yang sudah di siapkan .

"Team nya Andre CS," jawab Ivan, mereka lalu duduk di meja yang sudah disiapkan oleh para panitia.

"Sumpah enggak menarik acara nya." kesal Ĺessya pada Ivan, Ivan hanya tersenyum dan tersenyum, setelah hampir 20 menit, mereka duduk dan menyaksikan rangkaian acara pembukaan.

"Balik aja yuks, Van!" ajak Lessya yang sudah mulai bosan dengan acara ini.

"20 menit lagi!'' pinta Ivan, dengan menunjukan undangan yang juga berisikan rangkaian Acara malam ini.

"Ya sudah...Saya coba ke toilet dulu, Van," ucap Lessya dengan berdiri

"Saya antar!" Ivan pun dengan cepat dan ikut berdiri

"Duduk lah Van...saya bisa sendiri!"

jawab Lessya dengan menepuk bahu Ivan.

"Kamu yakin?" tanya Ivan, Ivan cukup cemas, karna dia melihat Ferdi di ruangan ini.

"Iya...kamu nikmati saja acara nya, saya tidak akan lama." Lessya menjawab dengan tersenyum. Lessya pun pergi mencari toilet di ruangan ini, tanpa dia sadari sesorang mengikuti nya, seorang pria muda yang dari tadi terus memperhatikan kedekatan Lessya dengan seorang laki laki yang duduk di samping Lessya.

"Kamu!," ucap Lessya dengan sedikit terkejut saat seorang laki laki berdiri menghalangi langkah nya ketika hendak keluar dari toilet.

"Saya Robby " laki laki itu mengingatkan namanya sendiri pada dosen cantiknya.

"Kamu mau apa Hah, awas saya mau jalan" Lessya hendak berjalan dengan mendorong tubuh kekarnya Robby.

"Saya cuma mau jagain kamu!" jawab Robby dengan tersenyum

"Saya gak perlu body guard!." ucap Lessya dengan tersenyum kecil

"Tapi saya yang mau!." jawab Robby

dan Lessya pun tertawa.

"Kamu kuliah dulu yang bener, nanti kalo sudah lulus, saya pertimbangkan tawaran kamu itu." jawab Lessya sedikit meremehkan status Robby yang masih kuliah.

"Tugas kamu belum selesai kan!?" tanya Lessya dan Robby tertawa

"Kok tau? Anak dukun yah?,"

"Saya sudah hapal mahasiswa model kamu, Awas deh...suami saya sudah menunggu!," ucap Lessya dengan ketus

"Suami kamu atau pacar kamu?" tanya Robby dengan wajah smirknya, Lessya menbulatkan matanya, dia tidak suka Robby mengatakan itu.

"Iya saya tau...bukan urusan saya kan! tapi saya gak suka kamu deket deket Assistent kamu itu, Profesional dong...kerja yah kerja aja, ga usah pake hati!. " ucap Robby dan Lessya menggelangkan kepalanya.

"Minggir," ucap ketus Lessya.

"Kamu baik baik aja Less?" suara Ivan memecah keadaan saat ini.

"Kamu siapa?" tanya Ivan pada Robby

"Sudah lah Van, thanks udah jemput saya," ucap Lessya dan mengulurkan tangan nya untuk segera di sambut oleh Ivan, Ivan langsung menyambut tangan Lessya dan berjalan meninggalkan Robby sendiri.

"Dia ganggu kamu Less?" Tanya Ivan, Ivan khawatir dengan kondisi Lessya tentunya.

" No...dia cuma mahasiswa di kampus tadi, dia tanya tugas yang saya tadi berikan, dan saya bilang...ini bukan jam mengajar saya" bohong Lessya

" Ohhh Bagus lah, saya pikir kamu di ganggu oleh nya!" jawab Ivan lalu terus melangkah mengikuti langkah kaki Lessya

"Kamu masih mau disini?" tanya Ivan lagi pada Lessya

" Kamu mau liat mobil nya gak?" tanya balik Ĺessya pada Ivan.

" Saya sih ga akan beli, cuma Bapak pesan, Kalo kamu ada yang tertarik, saya di minta untuk segera mengurus nya" jawab Ivan dan Lessya pun tertawa kecil

" Kamu gak kebeli,Van? Gaji kamu, kamu pake buat apa...Hah? Gaji kamu itu besar Van, dan kamu itu belum menikah loh" Cuit Lessya dan Ivan hanya tersenyum

" Saya belum perlu mobil mewah"

" Saya Juga, tapi Kita lihat dulu yah Van, Kamu perlu kasih laporan ke Papa kan!" Lessya menjawab pertanyaan Ivan

" Iya...Bapak perlu laporan nya"

" Ok...Kita lihat saja dulu " Jawab Lessya, mereka memasuki Ball Room lagi, beberapa tamu undangan sudah berdiri dan mulai melihat langsung mobil-mobil mewah yang saat ini sedang ditawarkan.

Lessya selalu merangkul lengan Ivan, Beberapa kali mereka tertawa kecil, ini menjadi pengalaman pertama Lessya, bisa mendengar tawa kecil dari Ivan, Assistant nya yang biasa berperilaku kaku dan banyak diam.

" Less "

Lessya dan Ivan menoleh ke arah Suara. Laki laki yang memanggil nama lessya saat ini berada di samping Ivan

" Kamu sudah baca surat dari pengacara saya?" tanya Ferdi pada Lessya, Ivan langsung membuat pertahanan untuk Lessya, tubuh nya akan menjadi Garda pertama untuk Lessya

" Sudah " jawab Lessya dengan tenang, bahkan sangat tenang saat Lessya menjawab pertanyaan dari mantan suaminya itu, Lessya harus tenang karena tidak ingin menjadi pusat perhatian, di ruangan ini banyak sekali orang yang mengenalnya.

" Tapi jangan pernah berharap saya akan mengijinkan kamu, untuk bisa mengenal anak saya" Jawab Lessya dengan senyum manisnya.

" Kevin juga anak saya, Less " Ucap Ferdi dan Lessya tertawa.

" Mimpi kamu, Ayo Van...Saya cape" seru Lessya dan menarik tangan Ivan untuk segera pergi dari Laki-laki sudah berhasil menghancurkan hidup nya. Lessya dan Ivan pergi dengan cepat dan Ferdi hanya bisa melihat punggung Lessya berjalan semakin Jauh.

" Saya memang salah Less...Berkali-kali saya minta maaf, dan kamu tidak pernah memberikan maaf mu, jadi Maaf...Bila saya melakukan hal yang tidak memyenangkan untuk mu, Saya Papa nya Kevin, dan saya berhak atas anak laki-laki saya" Monolog Ferdi lalu memanggil Assistennya untuk segera meninggalkan ruangan ini.

Sementara Robby hanya bisa tersenyum, Dia memperhatikan apa yang baru saja dilihatnya.

" Jadi Si Teddy itu Mantan Suami nya, Dan Si Ivan itu pacar sekaligus Assistantnya Lessya"

" Tapi Gw yakin...Gw yang bakal Jadi Cinta Selanjutnya, Bukan dua laki laki tadi " ucap Robby dengan penuh keyakinan dan percaya diri.

Di dalam mobil, Ivan memberikan botol air mineral pada Lessya.

" Jangan di pikirkan...Saya sedang mengurus nya" pinta Ivan. Lessya menerima botol air itu lalu meminumnya.

" Kenapa dia harus datang lagi Van? tanya Lessya, Ivan tidak bisa menjawab pertanyaan Lessya karna sebenarnya Lessya sudah mengetahui jawabannya.

" Saya enggak mau Kevin mengenal laki-laki itu" Ucap Lessya lagi, Lessya yang lelah dengan tubuh dan pikiran nya, merebahkan kepalanya di Pundak Ivan, Ivan diam tidak berkutik, Ini di atas ekspektasinya. Lessya mau merebahkan kepala nya di pundak nya saat ini.