"Halo Nadila, kamu di mana? Kok gak ada di rumah? Ayah baru pulang nih, ibu kamu juga ada di sini," ucap Daniel begitu dia mengangkat telepon dari Nadila. Dia masih belum mengetahui apa yang terjadi pada Dara saat ini.
"Ayah,,," desis Nadila sambil terisak.
"Nadila? Kenapa kamu nangis? Ada apa?" tanya Daniel yang terjejut mendengar suara isak tangis Nadila. Dan Marisa yang berada di samping Daniel pun penasaran. Apa yang terjadi pada anaknya itu. Dan kenapa dia menangis. Marisa pun meminta Daniel untuk mengaktifkan speaker pada panggilan Nadila.
"Dara yah…"
"Dara? Kenapa sama Dara?"
Nadila tak sanggup untuk mengatakannya. Namun dia harus melakukannya karena Yohan dan Rafael saat ini masih menangisi kepergian mendadak dari Dara.
"Dara.. meninggal pa."
"Apa?! Kamu jangan bercanda Nad. Tadi siang dia masih sehat!" seru Daniel yang tak percaya mendengar kabar itu.
"Nadila, Yohan, dan Rafael sekarang ada di rumah sakit Bakti Keluarga pa. Papa ke sini ya."
TUT TUT TUT.
