Haris menggelengkan kepalanya cepat. Dia ingat lagi dengan ibunya yang baru saja selesai operasi berharap jika dirinya cepat mendapat pekerjaan. Haris juga masih memiliki seorang adik perempuan yang sekarang duduk di kelas sembilan. Dan adiknya butuh biaya banyak untuk melanjutkan ke SMA nanti. Hanya ini pekerjaan yang bisa diandalkan oleh Haris. Dia tidak tahu lagi harus melamar ke mana setelah berkali kali ditolak bekerja di pabrik. Dan untungnya dia memiliki keterampilan menyetir yang bisa ia gunakan seperti saat ini.
"Salam kenal Haris, saya Daniel pemilik rumah ini. Saya harap kamu betah ya tinggal di sini. Dan dia anak saya namanya Dara. Mungkin kamu bakalan lebih sering antar jemput dia sekolah nanti kalau liburnya udah selesai," kata Daniel menjelaskan pekerjaan supir di rumahnya pada Haris.
"Baik pak, saya mengerti," sahut Haris sambil tersenyum ramah lagi.
"Saya suka senyum ramah kamu. Tetep pertahankan itu ya."