Saka duduk di samping Nanda. Dia mengambil nasi dan lauk dalam diam, sesekali dia melirik kea rah Nanda dan mendapat anggukan agar Saka diam. Ruangan itu hening hanya terdengar sesekali suara Citra yang meminta Aliver untuk membuka mulut.
"Sayang, ayo buka mulutnya? Nanti kalau Aliver tidak mau makan, ayam Mama mati dong. Buka ya mulutnya anak pintar."
Aliver tetap saja tidak menghiraukan Citra, bocah itu tetap asyik dengan mainannya. Citra menghela nafas. "Ya sudah, Mama ke belakang dulu, ya! Nanti setelah Mama kembali, Aliver harus makan, Ok?" Aliver hanya melihat sekilas sang Mama lalu mengangguk.
"Sof, aku ke belakang dulu, ya!" Pamit Citra tanpa melirik pria yang duduk di samping Nanda yang selalu mencuri pandang ke arahnya. Citra benar-benar menganggap Saka tak terlihat di sana.
Seperginya Citra, Saka yang masih setengah makanannya beranjak duduk di kursi tempat Citra sebelumnya. Nanda dan Sofi hanya diam mengamati apa yang dilakukan oleh Saka di situ.
