Pagi-pagi sekali Fauzan sudah siap dengan pakaian santainya berdiri di depan pintu kamar kedua orang tuanya.
Jadi, saat Ve keluar lebih dulu jelas ia terkejut melihat pria yang berada di depan pintunya menghalangi jalannya.
"Ngapain kamu pagi-pagi udah di depan pintu kamar saya?" tanya Ve dengan sinis menatap tak suka pada putranya.
"Bukan mau ketemu Mamah kok. Aku mau ketemu Papah," kata Fauzan menjawabnya dengan begitu santai dan tenang.
Ve berdecak kesal. "Ya sudah, awas kamu! Saya mau lewat, keberadaan kamu di sini menghalangi jalan saya."
Fauzan bergeser kemudian. Karena mendengar suara ramai di depan kamarnya, Argan yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi siap ke kantor pun menghampiri mereka. Ve sudah lebih dulu berjalan pergi menyisakan Fauzan sendiri di sana.
"Kenapa? Ribut lagi sama Mamah kamu?"
"Biasalah, Pah. Mamah kan emang sensi banget," jawab Fauzan. "Ayo!"