Kebetulan sekali, Jessi sampai tepat setelah mobil Fauzan juga terparkir di basement apartemen. Segera saja ia mengejar laki-laki itu agar tak ada lagi kesempatan untuk menghindar lagi.
"Tunggu dulu!" Jessi menahan tangan Fauzan agar berbalik badan dan berhenti di hadapannya.
Fauzan mendengus. Ia sepertinya tidak suka dengan apa yang Jessica lakukan kali ini. Jessica juga tak ada cara lain lagi untuk menghentikannya.
"Kamu ini kenapa sih? Ada masalah apa?" tanya Jessi tak sabaran. "Aku salah apa sama kamu?"
Jessi benar-benar tidak paham apa yang laki-laki ini ributkan sampai-sampai telepon dan pesannya diabaikan semua.
"Yaudah kalo kamu merasa gak ada salah, ya udah!"
Jessi menghela nafas lelah. Ingin menangis rasanya, tapi tak mungkin ia menangis di depan Fauzan sekarang.
"Aku gak paham. Kalo memang aku ada buat kesalahan, tolong kasih tahu. Aku gak mau hubungan kita malah gak sehat kayak gini."