"Ngapain ngeliatin kayak gitu? Udah kayak juri aja, atau jangan-jangan kamu suka yah sama aku?"
Jessi mendengus malas mendengar ocehan Ayden sekarang. Dia baru saja selesai dengan adegannya tak lama setelah Jessi terus pandangi.
Mereka sama-sama berbalik badan dengan Jessi yang melipat tangannya dan Ayden yang merangkul wanita itu dengan erat.
"Bau matahari ih," dengus Jessi sambil menutup hidungnya untuk menjahili Ayden. Aslinya mana ada bau keringat, malah membuat semakin nyaman iya.
"Enak aja. Gak ada dalam kamus Ayden bau matahari kayak gitu. Huh!" soraknya melepaskan rangkulan pada bahu Jessi dengan kesal. Ia paling tidak suka jika ada yang menyebutnya begitu, benar-benar tidak suka.
Berhasil, Jessi tertawa puas lalu mengejar pria itu yang sudah jalan lebih dulu.