Tap.
Tap.
Tap.
Annchi membuka kelopak matanya, setelah melewati malam pajang yang penuh dengan mimpi buruk.
"Huh? Sial, kenapa aku sama sekali tak bisa membuang wajah pria jelek itu." Wanita yang tadinya sedang berbaring di atas kasur, kemudian langsung memutar-mutar tubuhnya dan berguling ke sana-kemari. "Ya, aku akui memang pria itu sangat tampan, tapi, mau setampan apapun seorang pria, jika dia sama sekali tak bisa menerima nasehat dari orang lain, sama saja bohong!"
Annchi-wanita yang saat itu benar-benar merasa sangat kesal terhadap perlakuan dari Fengying semalam, kembali memikirkan pekerjaan yang saat itu harus ia lakukan.
Walaupun memang sama sekali tak bisa ia pungkiri bahwa ada beberapa hal yang sama sekali tak bisa ia lupakan begitu saja.
Contohnya, wajah wanita yang sama sekali tak dilihatnya dengan jelas itu.