Annchi yang sudah mau pergi kala itu, hanya bisa berbalik sambil menatap tangannya yang dipegang Jianying dengan tatapan aneh.
"Ada apa? Kenapa aku harus pulang dengan dia? Apakah aku cukup dekat untuk pulang bersama dia? Apakah dia mengenalku?" Pikiran Annchi yang sepotong itu, mulai berkreasi ria. "M-maaf, Pak. Tapi saya-"
Jianying seketika menarik Annchi, sehingga wanita yang sedang berdiri tanpa pegangan itu, langsung jatuh di dadanya.
"Aww, oh astaga, maafkan saya, Pak! Aduh, lipstik saya." Annchi pun mengusap baju bagian depan Jianying yang penuh dengan noda lipstik-nya itu dengan tangan kosong.
Perilaku yang sangat ambigu di mata orang-orang yang melihat itu, langsung memancing para penggosip kelas kakap perusahaan untuk melemparkan omong kosong sesuai apa yang penglihatan mereka tangkap.
Dengan bibir yang monyong, wanita itu pun membuka pembicaraan. "Hey, kau lihat! Itu kan Sekretaris baru Tuan Ji. Sekarang dia sedang merayu saudara Tuan Ji-Manager Jianying. Kalian tahu, perempuan seperti dia, pasti sebentar lagi akan terlibat dengan gosip 'hamil diluar nikah'." Wanita itu menekankan kalimat hamil di luar nikah dengan sengaja.
"Oh astaga, aku pikir dia adalah wanita baik-baik, nyata-nyatanya dia adalah rubah betina yang sedang menebar ekor sembilan-nya, yah?"
"Padahal dari tampangnya saja, dia adalah wanita yang sangat baik. Tapi, ternyata oh ternyata, kenyataan sungguh bisa menipu. Jangan hanya lihat orang dari covernya, mentang-mentang dia cantik, baik, sopan. Tapi apa? Sekali jalang tetap saja jalang," balasnya.
Saat itu, berita tentang Annchi yang sudah menjadi jalang di perusahaan JI, mulai tersebar luas.
Bahkan belum sampai beberapa jam sejak Annchi pergi dengan Jianying untuk pulang ke rumah.
Gosip yang sedang panas dan penuh kontroversi itu, perlahan sampai ke telinga Fengying.
Fengying yang sedang lembur itu, berjalan melewati koridor perusahaan untuk sampai ke ruangannya dan tak sengaja mendengar ucapan demi ucapan, dari mulut para karyawan yang sedang bergosip dengan bebas.
***
"Hei, Kalian sudah dengar beritanya? Tadi, saat Meimei pergi melewati ruangan Tuan Ji, dia melihat Sekretaris baru Tuan Ji sedang bermesraan. Katanya wanita itu sudah memegang-meganh dada Manager Jianying. Gilaa, berani sekali yah dia," ujarnya memajukan wajahnya ke arah temannya yang sedang mendengarkan dia bergosip.
"Benarkah? Sejak awal aku juga sudah tahu, kalau sampai Tuan Ji suka pada wanita seperti itu, pasti dia punya bakat sebagai wanita murahan. Lihat saja buktinya, sekarang dia sudah berusaha meanggaet Manager Jianying juga, kan?"
"Hati-hati loh kalian semua yang dekat dengan dia. Awas kalian pasti akan menjadi target selanjutnya, hahhahaha, hahahha."
"Hahahaha, hahahahah."
Mereka yang sedang bergosip itu, dan tertawa sekeras-kerasnya sambil membicarakan hal buruk tentang Annchi, langsung membuat Fengying kesal.
Dengan wajahnya yang memerah, Fengying pun langsung memukul meja yang ada di depan mereka dengan sekuat tenaga.
Brak!
Semua orang yang ada di sana benar-benar terkejut dan Langsung menutup mulut mereka, saat mereka melihat sosok Fengying yang bermuka ganas datang menghampiri mereka.
"Apa yang sedang kalian bicarakan? Apakah kalian sudah tak ada kerjaan lagi, sampai harus bergosip seperti ini di kantor? Iya? Atau kalian semua mau saya kirimkan surat resign secara sepihak?" Ancam Fengying.
Mendengar ancaman yang terasa begitu nyata dari Fengying, sontak membuat para karyawan yang sedang bergosip ria itu menunduk dan memohon maaf pada Fengying.
"Maafkan kami, Tuan Muda. Kami janji, tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu lagi."
"Iya, Tuan, maafkan kami. Ini semua bukan kami yang mengatakan, tapi Meimei dari divisi perencanaan," balas wanita yang pertama membuka gosip.
"Apakah kalian tahu apa yang terjadi? Apakah kalian tahu mereka berdua pergi ke mana?" tanyanya sekali lagi dengan tergesa-gesa. Saat itu, Fengying bisa merasakan semua darah yang ada di dalam tubuhnya seperti mendidih dan melebur dengan dagingnya.
Hal itu benar-benar sudah membuatnya menjadi serigala liat yang amat kejam.
"Maafkan kami, Tuan. Tapi, saya benar-benar tidak tahu. Yang kami dengar itu hanyalah berita yang dibawa oleh Meimei saja. Kami sudah tak tahu-"
Brak!
"Sudah tidak perlu banyak omong lagi, dimana Meimei SEKARANG?" tanyanya setelah menyela ucapan karyawan yang saat itu sedang dia tanyai.
"A-ada di tempat foto copy, Tuan-" belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, Fengying yang sedang diselimuti kekesalan bercampurkan khawatir, berlari dengan cepat bagaikan angin, melewati semua karyawan yang sedang berdiri disana.
"Oh astaga, aku pikir tadi jantungku sudah mau lepas."
"Hei, apakah kalian sadar apa yang sedang terjadi sekarang?" Karyawan wanita itu memasang wajah misterius, seakan dia sudah menangkap sesuatu yang besar dari perilaku tak biasa yang ditunjukkan Fengying tadi.
"Tahu apa? Kau jangan buat aku penasaran. Katakan yang jelas!" Semua yang ada di sana pun menjadi penasaran karena ucapan si karyawan wanita itu.
Dia pun memajukan kepalanya ke depan, seakan-akan dia ingin membeberkan rahasia tingkat tinggi pada teman-temannya disana.
"Kalian lihat apa yang terjadi pada Tuan Ji? Dia terlihat sangat khawatir sekali dengan Sekretarisnya itu. Apakah jangan-jangan, dia ..." Wanita pun menjeda ucapannya dengan sengaja.
Brak!
Kepala Sekretaris yang terkenal sangat galak dan kasar itu, tiba-tiba saja langsung memukul meja yang ada di depan mereka dengan kencang.
"Jangan banyak gosip lagi kalian! Sebaiknya kembali ke tempat masing-masing! Kalau kalian sama sekali tak mau bekerja lagi, sebaiknya kalian pulang saja. Jangan buat orang lain yang ingin bekerja malah terganggu oleh tingkah dan juga mulut kalian yang sama sekali tak bisa dijaga itu," bentaknya sambil memelototkan mata.
"Tapi, Bu. Ka-kami-"
"APA?! sudah tidak ada tapi-tapi lagi. Kalian bubar SEKARANG!"
"Baik, Bu." Semua karyawan yang ada di sana pun, bubar seketika, saat kepala Sekretaris yang terkenal kejam dan juga sangat disiplin itu memberikan ceramahnya pada mereka.
Dia adalah orang yang sangat tak suka kalau sampai ada hal lainnya yang mengganggu pekerjaan seseorang. Apapun itu.
Dia juga tak akan pernah memaafkan siapa saja yang sudah menghancurkan nama baik Sekretaris di perusahaan yang terkenal itu.
"Kurang ajar sekali Sekretaris baru Tuan Ji. Apakah dia belum tahu kalau aku pasti akan membuatnya membayar karena sudah membuat nama Sekretaris pribadi Tuan Ji hancur."
***
Pada saat yang sama, sekarang Fengying sudah sampai di tempat fotocopy.
Dia datang dengan terburu-buru sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Brak!
"Huh, huh, huh, siapa yang, huh, namanya Meimei?" tanyanya jelas pada beberapa karyawan yang ada di dalam ruangan fotocopy itu.
Meimei yang sedang mengatur berkas itu, refleks langsung berbalik ketika mendengar namanya terpanggil.
"Ada apa Tuan?"
"Sekarang juga kau katakan padaku, dimana Annchi dan juga Jianying? CEPAT! huh, huh, huh!!"