Chereads / Mencarikan Istri Untuk Ayahku / Chapter 20 - Bangga dan Menawan!!!

Chapter 20 - Bangga dan Menawan!!!

Dari kejauhan, terlihat Lin Kelan yang hampir membanting telepon yang ada di genggamannya.

Kemarin mobil Porsche, dan hari ini mobil Ferrari. An Ziqi, wanita s*alan ini.

Berapa penghasilannya, sampai dia bisa mempunyai mobil seperti itu!

Dia tidak percaya bahwa An Ziqi memiliki kehidupan yang begitu baik.

Ada kilatan kebencian di mata Lin Kelan. Selama ada di sini, dia tidak akan membiarkan An Ziqi mendapatkan tempat di kompetisi!

An Ziqi membuka pintu mobil, dan duduk di kursi. Langsung saja Xiao Moli menginjak pedal gas dan mobil pun melaju.

"Aku… "

"Aku tahu, kamu hanya lewat." An Ziqi berbicara lebih dulu sambil mengangkat sudut bibirnya.

Sudah sangat jelas terlihat kalau Xiao Moli menunggunya, tapi dia tidak mengakuinya. 

Astaga, sombong sekali.

Xiao Moli tidak mengubah raut wajahnya sama sekali, "Andai dia menyadarinya sekarang."

Kepalanya terasa seperti terjepit pintu. Dia merasa cemas jika wanita bodoh ini akan menunggu taksi seperti pagi hari tadi, mangkanya dia datang kemari!

An Ziqi tersenyum dan tidak mengatakan apapun.

AC di dalam mobil dinyalakan dengan suhu tinggi, Xiao Moli saat ini hanya mengenakan setelan jas dan sepatu kulit, terlihat elit seperti biasanya.

Seluruh tubuh Ziqi basah, dan pakaiannya menjadi dingin setelah beberapa saat. Dan dia tidak bisa menahan bersin untuk beberapa kali secara berturut-turut.

Xiao Moli melirik dan tak sengaja melihat pakaian yang dikenakan An Ziqi basah. Hal itu membuatnya mengangkat alisnya yang indah.

Dia berkata dengan sinis, "Aku tahu aku sangat menawan, tapi kamu tidak perlu merayuku dengan cara seperti itu di siang hari begini.

An Ziqi pun tersenyum dan berkata, "Ya, ya, kamu memang sangat menawan. Sampai aku ingin merayumu sepanjang hari. Aku ingin tahu apakah Tuan Xiao bisa meminjamkan jasnya untukku?"

"Tidak bisa." Xiao Moli menolak begitu aja.

"Apakah kamu tidak bisa melihatnya?"

"Melihat apa?"

"Apakah kamu lupa membawa mata tadi saat akan keluar rumah?"

"Kamu benar-benar tidak berperasaan."

 ...

An Ziqi memilih diam, orang ini sama menyebalkannya seperti biasa.

Bibir Xiao Moli sedikit melengkung, yang menandakan jika suasana hatinya sedang baik.

Saat berdebat kecil dengan An Ziqi, tiba-tiba Xiao Moli memutar setir kemudinya.

Dia memarkirkan mobilnya tidak jauh dari sebuah toko pakaian mewah, An Ziqi seketika melihat Xiao Moli dengan aneh, "Apakah kamu ingin membeli pakaian?"

Xiao Moli melihatnya dengan malas, "Apakah menurutmu hari ini aku berpakaian buruk?"

An Ziqi tidak bisa berkata-kata. Oke, sepertinya An Ziqi benar-benar membutuhkan pakaian untuk berganti.

Lalu membuka pintu mobil, An Ziqi turun dan berjalan masuk ke dalam toko. Saat memasuki toko, para pekerja disana memandangnya sambil mengerutkan kening mereka.

Salah satu pekerja toko berkata dengan menghina, "Kamu berada di tempat yang salah, di toko ini, kami tidak melayani seorang pengemis!"

"Aku bukan… " An Ziqi sadar, jika dia tidak ada waktu untuk menjelaskannya pada pekerja 

itu.

Pekerja itu kemudian mengambil uang lima yuan dari laci kasir dan memberikannya kepada 

An Ziqi, "Cepat pergi dari sini dan jangan ganggu bisnis kami."

An Ziqi melihat uang lima yuan di tangannya dan tidak bisa berkata-kata. Dia kemarin melemparkan uang lima yuan kepada Xiao Moli. Dan hari ini dia diperlakukan sama oleh orang lain. Apakah ini balasan dari Tuhan?

"Aku kemari untuk membeli pakaian."

Setelah mendengarkan kata-katanya, pekerja lain memperhatikan An Ziqi mulai dari atas sampai bawah, "Apakah kamu yakin ingin membeli pakaian? Kamu bisa membeli pakaian seharga 100 yuan di pasar barang bekas Chengnan. Lagipula, kamu tidak akan mampu membeli pakaian di toko kami. Jadi jangan mempermalukan dirimu sendiri."

"Kau tahu, bahwa ada beberapa orang yang berlagak sombong. Berpikir bahwa selama mereka bisa pergi ke toko pakaian mahal, mereka dapat terlihat sama seperti orang-orang kaya." hina petugas tadi yang memberinya uang lima yuan.

Kemudian dia memberitahu pada pekerja yang lain, "Kamu awasi dia! Dan jangan biarkan dia menyentuh pakaian disini yang nantinya akan jadi kotor."