Kurang lebih 10 menit, akhirnya gue menemukan tempat ayah parkir.
"Oiii tuan Melden!!!" Panggil ku dari jarak yang tidak terlalu jauh saat melihat ayah yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.
Jika kalian berpikir aku tidak sopan karena memanggil ayah ku dengan cara seperti itu, itu terserah kalian. Namun perlu kalian tau, itu sudah menjadi kebiasaan ku dan menurut ku itu hal yang semakin membuat ku dan ayah semakin akrab.
"Stev!!!"
"Tuan Melden ternyata sudah semakin tua dan keriput, padahal belum ada setahun Stev tinggalin ayah di sini." Ucap ku sambil memeluk ayah ku.
"Kurang ajar kamu ya. Gini gini tubuh ayah masih kekar tau ngak."
"Iya deh iya. Ya udah yuk yah langsung balik, Stev pengen ketemu Cleo sama bunda."
"Sabar atuh, koper kamu aja masih belum di masukin ke bagasi."
"Iya ayah ku tersayang. Kan sekalian nanti Stev masukin."
"Udah udah, baru aja ayah sama kamu ketemu udah ngajak debat aja. Kamu ngak berubah ya, dari dulu selalu aja cari gara gara sama ayah."