Suami nya menatap lekat lekat wajah istrinya seraya mengelus rambut " jangan ikut campur masalah anak muda, biarkan mereka bergerak dengan bebas tanpa campur tangan orang tua. Orang tua hanya membimbing dan mengarahkan jalan yang benar. Begitu juga dengan anak kita biarkan dia menentukan pasangan nya jangan ikut adil dalam masalah percintaan anak muda apa lagi perjodohan papa tidak suka, papa bebas masalah kriteria menantu yang penting seiman , setia , perhatian dengan pasangan itu poin yang sangat penting bagi orang yang menjalankan sebuah hubungan "
" Papa harap jangan ikut campur kehidupan Akara ok mah Akara udah besar udah tau mana yang benar dan mana yang salah " ucap papa sambil mengusap punggung tangan.
" Fuuh...." menghembuskan nafas pasrah " ok mama tidak akan ikut campur " beranjak dari tempat duduk.
" Ayo " ajak mama menarik tangan suami.
" Mau kemana " tanpa papa yang terheran heran.
" Bantu mama masak di dapur "
Mau tidak mau suami nya harus ikut ke dapur entah itu bagian menumis bumbu atau memotong sayuran, yang penting turun ke bawah.
*
Akara masuk di perusahaan nya pukul sembilan pagi, ia berjalan melewati resepsionis yang letak di di bagian depan.
" Pagi pak " sapa dua orang cewek yang di tugaskan menjadi resepsionis.
Akara membalas menyapa menggunakan bahasa isyarat melambaikan tangan ke udara. Tanpa menoleh ke belakang Akara tetep berjalan lurus mengarah ruangan terbuka di sana para karyawan dan karyawati sedang fokus menatap layar komputer.
Hari ini Akara memantau perkembangan kinerja bawahan nya secara langsung tanpa perantara. Akara tipe orang yang tegas , tepat waktu dan dan bertanggung jawab. Akara memasuki ruangan demi ruangan hingga lantai paling atas.
Di lorong akara bertemu dengan Aldi asisten nya sedang membawa tumpukan map hingga batas leher. Mendekat seraya mengulurkan tangan nya berniat membantu Aldi yang terlihat sedang kesusahan.
" Sini aku bantu sebagian " Akara langsung mengambil beberapa map tanpa menunggu jawaban dari Aldi.
" Baru sampai tuan? " tanya Aldi sembari melangkahkan kaki mengikuti Akara yang posisi nya berada di depan nya.
" Hmmm..." jawab Akara ketika Aldi menyamakan langkah nya.
" Kemarin kau tidur di ruang kerja ku? " jari telunjuk Akara menekan tombol kecil yang berada di samping pintu lift.
" Benar tuan saya ketiduran di ruang kerjaan tuan, soal nya banyak kerjaan yang belum saya selesai kan " jawab Aldi dengan kedua tangan nya membawa map.
Akara melihat Aldi dengan ujung matanya " tidak usah sungkan sama saya "
" Baiklah tuan terimakasih " imbuh Aldi saat keluar dari lift.
" Map ini apa sudah kamu sortir, sebelum masuk ke ruangan penyimpanan data "
" Sudah tuan baru saja saya sortir " membuka pintu ruang penyimpanan data dengan sensor tangan.
Akara dan Aldi bergegas masuk ke dalam agar pekerjaan cepat selesai sebelum jam pulang kerja.
*
Akara menyandarkan punggung nya di punggung sofa dengan kedua kaki nya di luruskan ke atas meja. Tapi tangan nya menggenggam hp tatapan mata fokus ke layar hp namun pikiran nya ke mana mana , Akara masih terbayang bayang perkataan Leon kemarin. Akara mencoba menepis perkataan dan bayangan kemarin namun selalu gagal dan gagal , semakin melupakan semakin teringat jelas.
Ketukan pintu mampu menyadarkan lamunan ku " masuk " menurunkan kedua kaki serta merapikan tatanan ruangan yang terlihat sedikit berantakan.
Ternyata kedua orang tua ku yang datang, aku kira dia , eh kok mengapa pikiran ku tertuju dengan dia. Apa jangan jangan dia memakai pelet untuk mendapatkan aku. Tidak tidak itu tidak mungkin secara diri ku rajin beribadah jadi tidak mungkin terkena gangguan pelet.
Akara beranjak dari duduk nya menghampiri kedua orang tua nya yang sedang berkunjung ke kantor ku.
" Loh mama sama papa ngapain datang kesini "
" Apa kamu tidak suka mama sama papa datang ke kantor mu " ucap mama sambil menarik telinga anak nya.
" Ck ck enggak di rumah enggak di sini sama aja selalu gaduh " sahut papa seraya menyimpan rantang stainless yang ia bawa dari rumah untuk anak nya seorang.
" Aduh aduh mah sakit telinga Aka " ucap Akara sambil menahan panas di telinga akibat jeweran tangan mama.
" Mama udah capek capek masak datang kesini eh anak nya enggak perhatian sama mama " mengerucutkan bibirnya, menghampiri suami nya yang tengah duduk manis.
" Anak mu nyebelin " lirih mama.
Suami nya menoleh ke samping " anak mu juga "
Akara duduk di sofa tepat di depan kedua orang tuanya " Akara dengar loh " tapi kedua tangan nya sibuk membuka rantang yang sudah tertata rapi di atas meja.
Kedua orang tua Akara hanya mampu memutar bola mata malas.
Akara membuka satu persatu wadah stainless. Seketika mata Akara berbinar setelah melihat menu kesukaan nya yakni ayam bakar madu.
" Siapa yang bikin ayam bakar madu " Akara menghirup aroma harum ayam bakar madu.
" Papa mu yang bikin Mama tinggal lihat duduk manis " balas mama.
" Yah kah? " mengangkat satu alis.
" Ya lah, kalau enggak percaya bisa lihat di cctv dapur " sambung papa sembari membuka wadah stainless untuk diri nya dan juga istrinya. Di dalam sudah lengkap dengan nasi plus lauk pauk yang super lengkap dan wadah yang sisa nya di isi dengan sup ayam dan buah semangka tanpa biji.
" Terserah papa ngomong apa yang penting ayam bakar madu nya enak " ungkap Akara dengan kepala nya menunduk ke bawah.
" Dasar punya anak enggak ada akhlak " batin papa.
Papa Akara sibuk menyuapi istri nya dengan telaten dan penuh kasih sayang, sekali kali papa Akara mengusap ujung bibir istrinya ketika ada sisa makanan. Mama Akara tak mau ketinggalan juga diri nya juga menyuapi suami nya dengan penuh hangat dan perhatian jadi mereka berdua saling suap suapan di depan anak nya.
Akara melirik kedua orang tua nya yang sedang bermesraan di depan nya secara langsung " gini amat jadi jomblo " batin Akara yang sedang menjerit keras atas nasib jomblo nya yang tak kunjung mendapatkan pasangan.
" Gimana enak ayam nya " tanya papa dengan tangan nya masih sibuk menyuapi istri nya.
" Enak bumbu nya meresap ke dalam " sambung Akara mendongak sesaat lalu kembali sibuk dengan makanannya.
" Akara " panggil mama.
"Hmmm..." masih mengunyah nasi sambil mendongakkan wajah nya.
" Asisten mu kemana sedari tadi enggak kelihatan " mengedar pandangan ke seluruh ruang kerja anak nya.
" Keluar ada urusan, emang ada apa mah? " ucap Akara setelah menelan nasi yang berada di mulutnya.
" Enggak ada apa apa sih cuman nanya soal nya mama ada sisa wadah yang isi nya Sama " ujar mama sambil mengambil kan minum untuk suami nya.
Bersambung....