Akara keluar dari pantry sembari menyeruput kopi yang berada di dalam genggaman nya. Akara berjalan santai sembari memantau keadaan kantor saat ini.
Berbeda dengan Akara yang terlihat santai , Bora yang tengah mati matian menghindar tatapan Akara sampai sampai tidak menyadari kalau sudah di depan pintu ruang kerja nya. Bora melihat kanan kiri sebelum masuk takut nya Akara menyusul nya sampai sini. Baru lah Bora masuk sembari memegang nampan yang berisi mangkok plastik dan juga air botol dingin yang baru saja di ambil dari dalam kulkas.
POV Bora on....
" Waduh kerjaan belum beres mana jam sudah menunjukkan pukul tiga sore lagi , gue ingin cepat cepat pulang dan menyambut hari weekend " menyandarkan kepala Bora di meja kerja , lelah letih menguasai tubuh Bora sampai sampai perut Bora berbunyi tanda lapar yang tidak bisa di tahan.
" Lapar di pantry ada mie enggak ya " menegakan tubuh nya kembali. Telapak tangan kiri memegang perut.
Keluar dari ruang kerja nya.
" Woh sepi juga kok kesan nya jadi horor gini " menggaruk kepala yang tidak gatal.
*
Bora mengedarkan pandangan ke seluruh ruang pantry , Bora mencari letak mie instan berada biasa nya setiap perusahaan menyediakan cemilan untuk karyawan nya. Hingga Bora menemukan tumpukan mie instan di lemari atas di sana terdapat berbagai jenis rasa dari yang kuah maupun goreng semua ada di sini. Bora mengambil mie instan kuah rasa soto ayam dua bungkus ,menutup kembali lemari agar semut tidak mengetahui letak mie berada. Meletakan dua bungkus mie instan kuah di meja pantry.
Bora mencari panci yang biasa nya untuk merebus air panas padahal ada air panas yang langsung di tuangkan ke mangkok , ya begitu lah Bora ada yang gampang kenapa mencari yang susah.
Setelah menemukan panci , Bora berjalan menuju dispenser guna mengalirkan air panas ke dalam panci agar rasa panas nya maknyos. Panci yang berisi air di letakan di atas kompor kemudian di nyalakan kompor nya agar air nya cepat mendidih.
Bora membalikan badan mengambil mangkok plastik berserta nampan agar membawa nya tidak kepanasan tak lupa mengambil sendok , garpu. Setelah menyiapkan peralatan baru lah Bora mengambil dua bungkus mie instan yang ia taruh di atas meja pantry.
Sembari menunggu air mendidih dua bungkus mie instan ia buka semua sampai bumbu bumbu di keluarkan dari dalam kemasan.
" Oh sudah mendidih " Bora mendengar suara air mendidih. Sebelum mie di masukan ke dalam panci mie yang utuh di patahkan menjadi dua kemudian baru di masukan ke dalam. Bora mengambil sendok untuk mengaduk ngaduk mie agar matang nya cepat merata, posisi Bora berdiri di dekat kompor sambil tangan nya memegang pinggang.
Di lihat mie nampak sedikit matang baru lah semua bumbu di masukan menjadi satu di tambah satu butir telur mentah di masukan ke dalam , aduk sampai merata dan telur nya agar matang.
" Hmmm....bau nya enak " batin Bora sambil tangan nya di kibas kibaskan ke wajah nya agar bau mie instan sampai ke lubang hidung.
Bora tidak menyadari kalau di belakang nya ada orang yang tengah memperhatikan nya secara langsung dan intens. Sebelum di matikan kompor nya Bora menyendok kuah mie terlebih dahulu.
Fuuuh...fuuuh....
Bora meniup kuah mie yang baru matang.
Sruuup....
" Enak " gumam Bora sambil menggelengkan kepala kanan kiri. Di rasa enak baru lah Bora matikan kompor. Perlahan mie kuah yang berada di dalam panci perlahan pindah ke dalam mangkok plastik besar.
Bora meletakan panci bekas mie di tempat cuci piring biar nanti Bora mencuci nya yang penting makan dulu.
uap mie menyebar ke seluruh ruangan pantry. Bora menggeser tubuh nya ke arah kulkas untuk mengambil air putih botol dingin yang ukuran sedang. Bora menyimpan nya di dekat mangkok berisi mie kuah.
" Harus cepat cepat di makan nih mumpung masih panas kuah nya " batin Bora sambil membalikan tubuh nya.
Saat membalikan tubuh nya Bora kaget di belakang nya ternyata ada Akara yang sama sama kaget untung mie yang ada di genggaman tidak tumpah. Bora menatap mata Akara seolah jantung nya berhenti sejenak hingga ia kesulitan bernapas.
Bora cepat cepat memalingkan wajah dan keluar dari panty. Di dalam perjalanan tak henti hentinya mengumpat serapah ke atasan nya karna ia kaget setau nya hanya diri nya seorang di ruang Pantry.
POV Bora off.
Masih dengan keadaan Bora saat ini. Sehabis dari pantry Bora lekas menyimpan nampan di meja kerja.
" Kurang saos sambal nih " Bora mencari di setiap loker meja siapa tau Bora menyimpan saos sambal salset.
" Ketemu " Bora menuangkan saos pedas ke dalam mangkok.
Sebelum makan Bora berdoa terlebih dahulu setelah itu meniupkan makanan nya agar hantu atau setan tidak bisa memakan makanan Bora.
Sruuup....
Suara seruputan mie kuah dengan sensasi panas , gurih bercampur dengan pedas nya saos.
" Wah " ujar Bora ketika sudah menelan mie kuah seraya bertepuk tangan.
Nyam...nyam....
Mengunyah mie kecil kecil di campur dengan kuah pedas. Rasa gurih koya soto di padukan dengan pedas nya saos rasa nya benar benar perfect.
Baru enam suapan pintu ruangan Bora di buka oleh Akara. Bora yang tengah mengunyah mie tersedak ketika melihat atasan nya berdiri di ambang pintu.
Uhuk..
Uhuk...
Bora menyambar botol air mineral yang masih tersegel , entah gerogi atau tangan nya licin tutup botol air mineral tidak bisa di buka sampai muka Bora berubah menjadi merah karna tersedak mie kuah pedas.
Akara yang melihat Bora kesusahan membuka tutup botol , ia berinisiatif mengambil alih membuka tutup botol.
Kreek...
Suara tutup botol telah terbuka. Akara menyodorkan botol air dingin ke Bora. Langsung menyambar hingga air di dalam botol tinggal setengah.
" Fyuhhh... untung masih selamat gue " batin Bora mengusap dada nya sambil menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan.
Akara masih berdiri di depan meja kerja Bora dengan satu tangan nya ia selipkan di saku celana.
Di rasa sudah membaik baru lah Bora memakan mie lagi tanpa memperdulikan Akara memandang diri nya dari pada salah tingkah mending makan mie lagi.
" Kenapa belum pulang di jam segini " tanya Akara sambil memandang Bora yang tengah makan mie.
" Menurut bapak? " Bora tanya balik setelah menelan kuah mie.
" Hmmm....menurut saya sih kamu lagi numpang makan mie di perusahaan saya " ujar Akara sembari menarik kursi kosong yang letak nya tak jauh dari berdiri nya. Akara mendudukkan dirinya tepat di hadapan Bora hanya ada meja yang sebagai pembatas.
Bora mendongak menatap Akara dengan mata nya melotot " emang bapak mau karyawati di sini pingsan gara gara enggak makan, emang kerja enggak butuh tenaga gitu " Bora menunduk kembali sambil makan mie yang belum juga habis.
" Oh gitu saya kira anda cuman makan mie di sini. Atau jangan jangan di rumah tidak di sediakan mie instan ya " wajah Akara perlahan mendekat ke arah Bora.
" Ck punya bos kelakuan nya bikin darah tinggi aja " gumam Bora di sela sela mengunyah nya.
Bohong kalau Akara tidak mendengar gumaman Bora yang barusan tanpa di sadari ujung bibir terangkat ke atas.
Bersambung...