Gara memilih untuk mengangkat panggilan dari Zanetta.
"Halo pak" Sapa Zanetta dari sebrang sana. Dari suara Etta, Gara tau jika wanita gugup. Gara memilih untuk tak menjawab sapaan Etta.
"Pak, saya mohon. Maafin saya, saya janji gak bakal ngilangin ...."
'Tuuuutttt tuuuuut'
"Yah, udah di matiin sama pak Gara" Ujar Etta, terlihat jelas bahwa kini raut wajahnya berubah menampilkan kesedihan.
"Gila ya, tu Dosen sombong banget" Geram Gress
"Besok Etta, ke kampus aja deh Etta mau nemuin Pak Gara" Ujarnya, lalu segera beranjak menaiki anak tangga meninggalkan Gress dan Lira yang saling berpandangan.
****
Hari ini, Etta bangun lebih awal. Cuaca pagi seakan akan mendukungnya untuk menemui Gara. Etta tersenyum manis ketika baru saja melangkahkan kakinya dari luar rumahnya.
"Queen!" Panggil Lira yang tampak begitu kesal.
"Astaghfirullahaladzim!" Kaget Etta, seraya mengelus ngelus dadanya "Apaan si lir? Etta belum budek" Timpalnya, tampak begitu kesal.