Pagi ini seperti biasa Diandra bangun lebih awal, karena putri kesayangannya sudah bangun terlebih dahulu. Memang sangat begitu bahagia rasanya, terlebih lagi jika yang membangunkan adalah putrinya sendiri.
"Sayang, seharusnya kau membangunkan aku saja," ucap Dion yang merasa iba pada istrinya karena harus bangun selalu lebih awal.
"Mas, tidak apa-apa lagian kan, kau juga harus bekerja," jawab Diandra. Dion mengangguk, memang sangat begitu beruntung memiliki istri seperti Diandra yang sangat begitu memahami kondisi dan keadaan dirinya.
"Mas, aku masih sangat begitu penasaran mengapa Lia sudah bersama Lisa sementara dulu Lisa menolak mentah-mentah kehadiran Lia, lantas aku semakin salah yakin dengan tebakanku bahwa mereka memang sekongkol dalam apa yang terjadi kepada keluarga kita dulu" ucap Diandra.
