Arga yang menyaksikan kepergian Rayan. Hanya bisa menghela nafasnya. Ia paham bahwa ini adalah kesalahannya dan sudah sepantasnya dirinya mengalami semua ini. Ini semua bukanlah kesalahan Arga, bukan pula kesalahan Dion ataupun Diandra.
Ini, adalah kesalahannya sekarang dirinya harus belajar menerima semua yang sudah terjadi. Tak ada, yang bisa menggantikan Diandra di posisi hatinya tetapi sekarang wanita itu sudah membencinya bahkan sangat begitu teramat dalam.
Mungkin ini adalah cara dari Tuhan agar Arga bisa melupakan wanita itu, tetapi pria itu ingin sekali meminta maaf pada Diandra mungkin masih ada kesempatan baginya untuk mendatangi Diandra dan juga Dion yang tentu saja belum jauh.
Dengan cepat Arga mengangguk anggukan kepalanya, ia harus segera melajukan mobilnya, menuju bandara. Pasti mereka belum jauh, dan belum berangkat, mengapa Arga baru kepikiran sekarang?