"Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku, Ngga. Padahal dari semua lelaki yang kukencani, hanya kau yang benar-benar menarik hatiku. Aku sangat menyukaimu. Aku bahkan ingin merajut masa depan bersamamu.
Saat kau bilang ingin mengenalkanku dengan orang tuamu, aku sangat gugup. Padahal aku tidak pernah begini sebelumnya. Tapi… ternyata kau hanya penipu!" Dinda menyeka air mata di pipinya sendiri. "Kau menipuku dengan berselingkuh dengan gadis lain!"
Angga menatap Dinda dalam diam. Dia tidak dapat menemukan apa pun untuk dikatakan. Dia hanya merasa bersalah, merasa kotor dan bodoh.. Dia benci berbohong kepada gadis seperti Dinda. Terutama ketika gadis itu begitu baik padanya. Sepertinya dia bahkan tidak menyadari betapa Dinda sangat berarti bagi pemuda itu. Mungkin itu sebabnya dia memilih lebih mencintai Dinda daripada Jessy.
Tapi kini semuanya terlambat. Karen Dinda sudah tau semuanya dan seolah Angga tidak punya tempat untuk berlari. Kemana lagi dia akan berlari? Pada Jessy?