Dan kemudian Kak Justin bicara lagi. "Mendingan kamu perhatikan saja deh kata-kataku nanti. Kalau terbukti maka kamu akan tau siapa yang benar."
"Kakak mau makan apa mau ceramah?" omel Jessy.
Gadis itu sudah tidak punya tenaga untuk mendengar kata-kata Kak Justin yang merendahkan Angga karena Jessy mencintai Angga, setidaknya untuk saat ini.
"Aku hanya tidak ingin kau terluka!" Kakaknya berkata, tapi bagi Jessy itu terdengar seperti berteriak. Padahal Kak Justin biasa saja saat bicara.
Sementara beberapa pelayan yang ada di sekeliling mereka tidak bisa melakukan apa pun. Mereka hanya bisa berdiri dan menonton. Mereka bahkan tidak bisa marah pada Kak Justin yang mengganggu Jessy sedang makan. Saat ini kondisi Jessy mendekati pulih total, jadi seharusnya Jessy tidak boleh stress dulu.
Tapi ya sudahlah, mereka bisa apa?