Tapi Jessy tidak peduli. Dengan senyuman lebar, dia mengajak Angga pergi dari restoran itu. "Ayo, Sayang! Kita kencan saja di tempat yang lain, dimana kita bebas bermesraan."
Angga tersipu.
"Jangan malu-malu begitu, Sayang!" kata Jessy terhibur, mengacuhkan Daren "Aku tidak berniat melakukan apa pun denganmu sekarang. Aku hanya meminta kita bicara dengan intens soal pekerjaan kita."
"Oke," jawab Angga. Dia berniat meraih mantelnya dan pergi.
Tapi Daren menyela. "Hey, Jessy, kau bilang kau akan membahas mengenai pekerjaan dnegan lelaki ini? Apa kau yakin informasi perusahaanmu aman di tangannya?"
Angga pun menoleh. "Apa maksudmu, Daren?"
Daren berdecih. "Mungkin saja kau menjual informasi perusahaannya Jessy atau berniat untuk mencurangi perusahaannya Jessy. Maka dari itu kau mendekati Jessy. Iya kan?'
Jessy hampir marah dan mau memukul Daren, tapi tidak jadi karena Angga menahannya dengan baik.
