"Siap?" tanya Jessy pada Angga sembari tersenyum, melihat pemuda itu mengangguk. "Kita akan ketemu dengan Daren sekarang."
"Iya, aku siap," kata Angga.
Angga menarik napas sangat dalam, merasakan gugup yang luar biasa. Dia sudah mengenakan semua pakaian mahal agar menutupi identitasnya sebagai pemuda miskin. Dia harus pura-pura menjadi pacar Jessy di depan Daren, agar Daren tidak lagi mengganggu Jessy. Angga optimis rencananya dengan Jessy akan berhasil, tapi Angga tetap merasa gugup.
'Bagaimana jika tidak berhasil? Bagaimana kalau dalam pertemuan pertama penyamaranku terbongkar? Apa artinya semua uang yang telah Jessy berikan akan diminta? Eh, tapi dia tidak pernah bilang begitu padaku. Tapi tetap saja aku tidak enak. Dia bahkan membeliku baju seharga fantastis. Kalau nanti kukembalikan dan dijual lagi pun pasti turun harga.'
Angga merasa agak menyesal sekarang. Andai saja dia bisa mempersiapkan sandiwara ini lebih lama. Mungkin dia akan PD.