Dan tiba-tiba saja Dinda memiliki ide. Gadis itu pun mengetik. "Angga, tadi ada seorang lelaki yang tiba-tiba saja menghampiriku. Sepertinya dia menyukaiku." Dinda hanya ingin Angga cemburu, meskipun mereka belum memiliki hubungan asmara apa pun.
"Dia juga bilang aku sangat cantik, dan juga ingin berkenalan denganku." Dia berhenti sejenak, seolah memikirkan sesuatu yang lain. "Apakah tanggapanmu tentang ini? Apakah dia menyukaiku?"
Dinda menghela nafas lega karena dirinya bisa mengirimkan pesan itu pada Angga. Yeah, meskipun tadinya sempat ragu.
"Ya," balas Angga seolah bicara perlahan, berusaha untuk tidak terdengar terlalu bersemangat. "Sepertinya begitu."
Dinda mengerutkan kening. "Sebenarnya dia kenapa sih? Kenapa tiba-tiba saja cuek?"
Lalu Dinda membalas. "Wah, aku baru tau kalau ternyata cukup banyak yang naksir aku. Dia sepertinya berusia sekitar dua puluh tujuh tahun. Sudah matang, dan memakai jas yang terlihat mahal. Sepertinya dia pebisnis."