"Aku tau kau ingin mengatakan sesuatu. Dan katakan saja apa itu!" kata Kak Justin pada Sofie, yang tidak ingin membuang waktunya hanya untuk gadis itu. dia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dirinya selesaikan saat itu juga.
Sofie masih duduk di kursi itu, di posisinya, seolah menunggu waktu yang paling tepat.
"Kalau aku mau sebaiknya kita berkencan bagaimana?" tanyanya pada Kak Justin. Dia tadi telah mengatakan kepada Kak Justin bahwa Sofie bisa datang kapan saja Kak Justin mau, tetapi ketika Sofie menyodorkan dirinya, Kak Justin justru terlihat mengabaikannya.
Itu berarti Kak Justin memang tidak tertarik pada Sofie dan itu membuat Sofie semakin kesal.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Kak Justin seperti berdecih setelah mendengar kata-kata Sofie. "Apa kau gila?"