"Kamu tau kan kalau kamu menjadi satu-satunya harapanku?" Jessy tidak ragu saat mengatakan hal itu pada Angga, dan itu semakin membuat Angga gugup bukan main. Menjadi seseorang yang bisa diandalkan oleh gadis yang kau cintai apalagi gadis itu sangat hebat tentunya menjadi suatu pengalaman yang spesial kan?
Sekarang Angga tersipu dan kemudian mengangguk. "Aku akan melakukannya," katanya dengan mantab. "Dan kalau memang aku bingung atau tidak mengerti, maka aku akan langsung menghubungimu."
"Bagus!" senang Jessy.
Angga pun membuka email miliknya yang berisikan dokumen-dokumen yang baru saja dikirimkan Jessy, sengaja mau mempelajarinya secara singkat saat itu juga. Mungkin dia hanya perlu melihat beberapa poin penting saja.
Tapi sebelum dirinya membuka email, Angga sudah mendapati sebuah pesan yang dikirimkan oleh Dinda.
Tentu saja pemuda itu membeliak. "Dinda?" kesiapnya tak percaya.